Pages

Rabu, 31 Oktober 2012

Relief Muka Bumi

Keragaman bentuk muka bumi salah satunya adalah adanya relief bentuk muka bumi,, adapun penjelasan tentang relief bentuk muka bumi adalah sebagai berukut : 

Relief Muka Bumi
Keragaman Bentuk Muka Bumi
Bumi bila dilihat dari luar angkasa tampak halus dan indah, tetapi apabila bagian bumi dilihat dari dekat, akan tampak bahwa permukaan Bumi tidak rata dan bentuknya beragam.

Pada permukaan Bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Di daratan bagian yang menonjol ke atas, dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan sebagainya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Di dasar laut juga terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah, dapat berupa palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut, dan sebagainya.
Keragaman bentuk muka Bumi tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka Bumi, baik dari dalam Bumi maupun dari luar Bumi yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi.
Bentuk-bentuk muka bumi daratan tidaklah rata, akan tetapi bervariasi, baik itu berupa dataran, dataran tinggi, dataran rendah, tonjolan berupa bukit, gunung, dome, maupun cekungan berupa sungai, lembah, ngarai, atau basin. Penggambaran bentuk-bentuk muka bumi tersebut dapat digambarkan melalui dua jenis peta, yaitu dengan menggunakan peta umum berwarna ataupun dengan menggunakan peta khusus, seperti peta topografi atau peta kontur. Pada peta kontur keadaan relief muka bumi dapat diketahui dengan jelas dengan melihat tingkat kerapatan konturnya atau dengan membuat peta tida dimensinya. Bentuk ketampakan muka bumi dapat kita bedakan menjadi bentuk muka bumi daratan (termasuk sungai dan perairan darat lainnya) serta bentuk muka bumi lautan. Penggambaran bentuk muka bumi tersebut tentu saja tidak dapat ditampilkan sebagaimana aslinya, melainkan berbentuk simbol. Adapun bentuk simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan ketampakan-ketampakan alam tersebut dapat berupa simbol titik, simbol garis, ataupun simbol area dan warna. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan dengan bentuk-bentuk muka bumi yang digambarkan pada peta. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.



RELIEF MUKA BUMI
1. Daratan

a. Dataran Rendah


Secara umum, dataran rendah diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian antara 0 - 400 m. Bentuk muka bumi berupa dataran rendah digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna hijau. Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan warna, misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0 - 100 m dan warna hijau muda untuk ketinggian antara 100 - 400 m. Pada peta topografi, dataran rendah dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.


b . Dataran Tinggi


Dataran tinggi diidentifikasikan sebagai relief daratan yang relatif landai dengan ketinggian antara 400 - 1.000 meter dari permukaan air laut. Dataran tinggi digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang besar (antara 400 - 1.000 meter).



c . Kawasan Pegunungan atau Perbukitan


Kawasan pegunungan atau perbukitan diidentifikasikan sebagai daratan yang memiliki kemiringan lereng yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan dataran dan mempunyai ketinggian di atas 1.000 meter. Karena kemiringan lerengnya yang relatif besar, maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan memiliki garis-garis kontur yang relatif rapat satu sama lain. Adapun pada peta umum, kawasan ini digambarkan dengan simbol area berwarna cokelat.



d . Rawa, Danau, dan Waduk

Rawa merupakan wilayah daratan yang digenangi air, biasanya berada di dataran rendah atau di daerah pantai. Adapun danau adalah daratan luas yang digenangi air, sedangkan waduk adalah danau buatan. Keduanya biasanya terletak di dataran tinggi. Pada peta, danau dan waduk digambarkan dengan simbol area berwarna biru, sedangkan rawa digambarkan dengan simbol area berwarna hijau dengan garis putus-putus.



e . Sungai

Sungai merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada umumnya, sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan dengan garis yang berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta kontur, sungai digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah kontur membelok ke arah hulu.



f . Gunung


Gunung merupakan bentuk relief muka bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki ketinggian di atas 1.000 meter. Dalam peta, gunung digambarkan dengan simbol segitiga berwarna merah untuk gunung aktif dan segitiga berwarna hitam untuk gunung mati (tidak aktif).


g . Kota/Permukiman dan Jalan


Suatu bentuk permukiman hanya ditunjukkan oleh letak ibukotanya. Berdasarkan hierarki kota, penggambaran letak ibukota digambarkan dengan simbol berikut ini.





Adapun jalan yang merupakan hasil budidaya manusia digambarkan dengan menggunakan simbol garis berwarna hitam atau merah. Besar kecilnya jalan (kelas jalan) juga dibedakan berdasarkan tingkat ketebalan garis pada peta. Pada peta-peta umum tertentu, terdapat simbol area berwarna kelabu untuk menunjukkan kawasan puncak gunung atau pegunungan bersalju serta warna cokelat cerah (terkadang berbintik-bintik) untuk menunjukkan daerah gurun.


2. Lautan



Berbeda dengan relief daratan yang mudah digambarkan karena dapat terlihat dari atas, muka relief lautan relatif lebih sulit ditentukan. Pada umumnya, lautan digambarkan dengan simbol area berwarna biru. Seperti juga halnya dengan wilayah daratan, penggambaran warna tersebut juga dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan warna berikut ini.


Pada beberapa peta terdapat warna biru gelap untuk menunjukkan letak suatu palung dan warna putih kelabu untuk menunjukkan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda 4.255, artinya laut tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter.



Relief dasar laut
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :

1.
Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.
Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.

2.
Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.

3.
Dasar Samudra (ocean floor), meliputi:


a.
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.

b.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).


Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:

1.
Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.
Contoh: gunung Krakatau.

2.
Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.

3.
Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.

4.
Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.
Contoh: punggung laut Sibolga.

5.
Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.
Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.

6.
Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.

7.
Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.
Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.

Demikianlah penjelasan bentuk relief muka bumi, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua kalangan!!!!!

Kabupaten Pangandaran

Akhirnya Daerah Pangandaran resmi juga menjadi kabupatan pangandaran, setelah penantian panjang yang telah dilakukan oleh warga masyarakat Ciamis selatan,, akhirnya Paripurna mengesahkan ke 5 daerah, Salah satunya adalah daerah Pangandaran


PANGANDARAN – Disetujuinya pembentukan Kabupaten Pangandaran, Jabar, disambut gegap gempita masyarakat di sana. Rencananya, pengesahan RUU pembentukan Kabupaten Pangandaran menjadi UU akan dilaksanakan dalam rapat paripurna DPR, Kamis (25/10).

Nah, tanggal pengesahan itu yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Pangandaran. Penetapan ini dilakukan oleh perwakilan masyarakat dari 10 Kecamatan Kabupaten Pangandaran.

Hal tersebut diputuskan dalam pertemuan jajaran presidium bersama tokoh masyarakat di rumah ketua Presidium H Supratman, di Dusun Gembor, Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih, kemarin (23/10).

“Kita semua sepakat tanggal 25 Oktober menjadi hari lahirnya Kabupaten Pangandaran, hal itu bertepatan dengan pengesahan undang-undang Kabupaten Pangandaran dalam sidang paripurna nanti,” tutur H Supratman.

Supratman berharap, penetapan hari jadi Kabupaten Pangandaran tersebut dibakukan dan tidak diubah kembali pada saat Pangandaran memiliki DPRD dan pemerintahan sendiri. “Ini kesepakatan masyarakat, jadi kalau nanti ada anggota dewan yang mau merubah, masyarakat yang akan protes,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Supratman menyampaikan harapannya agar seluruh elemen masyarakat mengedepankan kebersamaan.

“Saya tidak ingin Pangandaran menjadi ajang perebutan kepentingan kelompok, karena itu jauh-jauh hari saya menegaskan kepada rekan-rekan presidium agar meninggalkan dulu kepentingan kelompoknya, semua satu ikatan dalam wadah presidium untuk tujuan yang sama,” ungkapnya.

Dikatakan Supratman, berkat kebersamaan, cita-cita untuk mewujudkan Kabupaten Pangandaran bisa tercapai. Kerjasama antara presidium dengan jaringan partai politik di tingkat daerah hingga tingkat pusat juga dibangun sangat harmonis.

“Kita sangat beruntung dari pemekaran Sukabumi dan Bogor barat yang lebih dulu (mengusulkan pemekaran,red). Namun ternyata kita yang berhasil lolos, dari 33 usulan DOB kemudian menjadi 19 dan mengkristal lagi menjadi 5, ini semua berkat kebersamaan yang kita bangun selama ini,” tuturnya.

Supratman mengatakan, Pangandaran sempat tersingkir dan kalah oleh usulan pemekaran kabupaten Mamuju Tengah, provinsi Sulawesi Barat, namun berkat dukungan dan perjuangan anggota DPR RI, Pangandaran akhirnya berhasil masuk ke 5 DOB yang akan diparipurnakan 25 Oktober 2012. “Perjuangan sangat keras para anggota DPR pusat juga perlu kita apresiasi, karena dengan gigihnya mereka memperjuangkan terbentuknya Kabupaten Pangandaran,” kata dia.

Menurut pria berambut putih itu, membangun Pangandaran kedepan jauh lebih berat,“kita tidak bisa pungkiri banyak yang mengintai Pangandaran, banyak yang ingin bermain dan juga berinvestasi, namun kita harus selektif, jangan sampai menimbulkan kerusakan dan kita semua wajib menjaga daerah sendiri,” tuturnya.

Supratman mengatakan, presidium sudah menyusun buku biru yang akan menjadi pedoman penting bagi pemerintahan yang baru nantinya. “Buku biru yang kita buat merupakan panduan bagaimana membangun Pangandaran kedepan menjadi daerah wisata yang mendunia,” tuturnya. (nay/sam/jpnn).


sekian dulu informasi Daerah Pangandaran resmi menjadi Kabupaten Pangandaran, semoga dapat bermanfaat!!!!!! 

Pengertian Agama

Semua orang pasti mempunyai agama,, tapai ada segelintir orang yang belum mengetahui arti agama itu sendiri,,maka disini akan dikupas tentang pengertian agama:

Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.



Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu:
menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari tuhan

Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

itu mengenai pengertian agama mudahan-mudahan dapat bermanfaat bagi semua orang.

macam-macam manusi purba yang pernah ada di Indonesia

Materi ips kelas 7 tentang macam-macam manusia purba yang pernah ada di indonesia yaitu sebagagai berikut :


Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia

Diposkan oleh Algo Wijaya on Selasa, 14 Agustus 2012
Manusia prasejarah atau yang juga biasa disebut dengan manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan (selengkapnya: Praaksara di Indonesia). Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Meskipun tidak meninggalkan peninggalan sejarah dalam bentuk tulisan, namun eksistensi dan kebudayaan mereka berhasil diketahui lewat fosil dan artefak berupa alat-alat sehari-hari yang masih sangat sederhana. Fosil-fosil manusia purba banyak ditemukan di Indonesia maupun di luar Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia.



Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.

Ciri-Ciri Meganthropus paleojavanicus
Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.

Pithecanthropus
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis. Berdasarkan pengukuran umur lapisan tanah, fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 sampai 1 juta tahun yang lalu.




Tulang tengkorak Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah sungai Bengawan Solo, Trinil, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas, tengkorak, dan tulang kaki.
Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan Pithecanthropus robustus. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak anak-anak.
Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran antara tahun 1931-1933. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kering.
Ciri-ciri Pithecanthropus
Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.

Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
Hidung lebar dan tidak berdagu.
Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.

Homo
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis.




Tengkorak Homo floresiensis (kiri), dan manusia modern (kanan)


Homo soloensis, ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas tulang leher.
Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.Sepertinya cukup sekian dulu postingan tentang manusia purba di Indonesia kali ini, apabila ada yang ingin bertanya, menambahkan, ataupun mengkoreksi silahkan sampaikan di kotak komentar. Semoga bermanfaat.

demikian macam-macam manusi purba yang pernah ada di Indonesia  mudah mudahan bisa bermanfaat bagi kalian semua.

Bab 1 ips kelas7 tenaga endogen dan eksogen

Bab 1 ips kelas7 tenaga endogen dan eksogen - materi ajar pelajaran IPS kelas 7 adalah tentang bentuk muka bumi,, tenaga pembentuk muka bumi terdiri dari tenaga endogen dan tenaga eksogen. adapun penjelasannya seperti di bawah ini :
Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak Bumi. Pergerakan ini disebut diastropisme.

Adanya tenaga endogen dapat menyebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung berapi, sertaberbentuk cekung, seperti laut dan danau



Kerak bumi bersifat padat, dingin, dan terapung di atas lapisan selubung Bumi (Asthenosfer). Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua.
Karena terjadi pemanasan terus-menerus di Lapisan Asthenosfer menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi). Akibatnya, arus konveksi ini menekan kerak Bumi yang terapung di atasnya. Tekanan yang terjadi terus-menerus menyebabkan pergesaran lapisan lempeng bumi dari posisi semula, akibatnya terjadi tumbukan antar lapisan lempeng.


Karena tumbukan antar lapisan lempeng , salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi

Karena tekanan ke atas dari magma akibat energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme
Apabila magma bisa menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan akan terbentuk gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme. (Perhatikan gambar Gunungapi yang terbentuk pada pertemuan lempeng).

itulah rangkuman tentang tenaga endogen dan eksogen semoga bermanfaat bagi adik-adik tingakt smp pada khususnya dan umumnya pada kalian semua.