Buat anak-anaku tercinta yaitu Siswa Siswi SMP N 2 Kalipucang Silahkan kalian bikin PrintOutnya.
Barang
kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada
sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga
tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di
Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk
pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit,
karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah
daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan
cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang
menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat
elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara
mengimpor dari negara lain.
b . Teknologi eknologi
Setiap
negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang
dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong
kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih
modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk
mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik.
c . Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan
internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah
besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak
menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu
lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila
memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara,
karena dapat menghemat biaya produksi.
d . Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai
selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama
menghasilkan
barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama,
tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih
suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik
mengekspor barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik
untuk mengekspor ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara
dapat terpenuhi.
3. Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara.
Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan
internasional. Mereka yang melakukan perdagangan internasional, sudah
tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini beberapa manfaat dari
perdagangan internasional.
a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya
perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara
negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin
dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara
negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu
bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.
b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi
dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi
barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan.
Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah
satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu
untuk memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar
negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri.
Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang
produksi secara besar-besaran.
d . Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri
memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern
untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik.
Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan
produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi.
e . Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya
alam,
tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian
suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat
bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
f . Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang
dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi,
maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini
dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja
maka pengangguran dapat dikurangi.
4. Hambatan P Perdagangan erdagangan Internasional
Setiap
negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat
berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan
antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah
yang dapat merugikan negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada
umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara
pengekspor. Pembayarannya tentunya akan
berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap
negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih
tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran
bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya
penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka
kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang
memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan
barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih
baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan
untuk melakukan perdagangan internasional.
c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya
dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga
mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau
menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring
internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap
negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya
sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh
barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan
memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri.
Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi
maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada
barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi
penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya
perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu,
kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan.
Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan
terhambat.
f . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya
dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi.
Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian
negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya
pun hanya untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi
ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang
khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar
anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota
akan mengalami kesulitan.
5. Komoditas Ekspor dan Impor Indonesia
a. Komoditas Ekspor
Komoditas
ekspor adalah barang-barang yang dijual ke luar negeri. Orang yang
melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Berikut ini beberapa
barang-barang yang diekspor oleh Indonesia.
Tabel 7.2 Beberapa Komoditas Ekspor Indonesiab . Komoditas Impor
Komoditas
impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang
yang diimpor terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan
barang modal. Jenis barang-barang yang diimpor dapat kalian lihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 7.3 Beberapa Komoditas Impor Indonesia
B. Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Ketika
melakukan transaksi jual beli, untuk mendapatkan barang yang kalian
inginkan, tentunya kalian akan membayarnya dengan uang yang berlaku di
tempat tersebut. Sama halnya perdagangan internasional, pada saat
terjadi kegiatan ekspor dan impor barang, uang yang digunakan sebagai
alat pembayarannya, yaitu berupa devisa.
a. Pengertian Devisa
Devisa
adalah alat pembayaran luar negeri atau semua barang yang dapat
diterima di dunia internasional sebagai alat pembayaran. Beberapa barang
yang dapat digunakan sebagai devisa atau alat pembayaran luar negeri,
yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing. Negara yang
mempunyai banyak devisa berarti mempunyai kekayaan dalam bentuk mata
uang asing yang besar di dalam negeri. Devisa yang diperoleh suatu
negara dapat berupa devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum adalah
devisa yang diperoleh dari kegiatan perdagangan antarnegara dan tidak
ada kewajiban untuk mengembalikan. Adapun devisa kredit adalah devisa
yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan dari luar negeri dan ada
kewajiban untuk mengembalikan.
b . Fungsi Devisa
Setiap
negara memerlukan devisa untuk melancarkan perdagangannya dengan negara
lain. Negara yang memiliki devisa tidak akan mengalami kesulitan dalam
pembayaran luar negeri. Devisa mempunyai beberapa fungsi berikut ini.
1) Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor barang dan jasa.
2) Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau utang luar negeri.
3) Membiayai pembinaan dan pemeliharaan hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga, misi
kebudayaan ke luar negeri.
4) Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.
5) Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan internasional.
c . Sumber Devisa
Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa sumber devisa.
1 ) Ekspor barang
Apabila
suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut
akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin
banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga
semakin banyak.
2 ) Penerimaan jasa
jasa-jasa
ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan
jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa.
Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti
Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh
negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat
berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari
pelabuhan dan bandar udara.
3 ) Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya
turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara.
Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang
dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa
digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya
menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan
menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang
datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
4 ) Pinjaman luar neger negeri
Pinjaman
luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa.
Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar
negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang
yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.
5 ) Bantuan luar negeri
Bantuan
yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang.
Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa
negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus
membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung
menambah devisa negara.
6 ) Pungutan bea masuk
Bea masuk yang
diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan
ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar
negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin
banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk
tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi
perolehan devisa bagi negara.
7 ) Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam negeri
Jumlah
TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan
sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari
kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri
untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari
luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran
inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
C. Valuta Asing
Setiap negara mempunyai mata uang yang berbeda-beda. Mata uang
Apabila
kita perhatikan di tempat-tempat penukaran valuta asing, harga kurs
jual akan lebih tinggi dibandingkan kurs belinya. Mengapa demikian?
Karena mereka ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan jual beli valuta
asing dapat diperoleh dari selisih kurs jual dengan kurs beli.
D. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan
yang diberlakukan pada perdagangan internasional, bertujuan untuk
melindungi industri dalam negeri. Kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor disebut
proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas
kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1. Tarif
Tarif
adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang
impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual
barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan
masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga barang-barang
hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh masyarakat.
2. Kuota
Kuota
adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah maksimum
suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama
halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga
barang impor menjadi tinggi karena jumlah barangnya terbatas. Hal
tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan jumlah barang impor
sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk masing-masing barang
meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri.
3. Larangan Impor
Larangan
impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang-barang
tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor dilakukan untuk
menghindari barang-barang yang dapat merugikan masyarakat. Misalnya
melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit Anthrax.
4. Subsidi
Subsidi
adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk
dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan
pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah ataupun
pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi, harga
barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-barang hasil produksi
dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor.
5. Dumping
Dumping
adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual
barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri.
E. Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan
internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian
Indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang
negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari pedagangan
internasional.
1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini beberapa dampak positif perdagangan internasional.
a. Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya
hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat
memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum
mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi
kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
b. Meningkatkan produktivitas usaha
Dengan
adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan
dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih
modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan
barang-barang.
c. Mengurangi pengangguran
Perdagangan
internasional dapat membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini
menjadi peluang bagi tenaga kerja baru untuk memasuki dunia kerja.
Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka
pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dalam
kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh
devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan
devisa bagi negara akan semakin banyak.
2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain
dampak positif, perdagangan internasional juga memberikan dampak
negatif bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini beberapa dampak negatif
dari perdagangan internasional.
a. Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk
memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri,
pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat
mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.
b. Masyarakat menjadi konsumtif
Banyaknya
barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin
banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya.
Akibatnya akan mendorong seseorang untuk lebih konsumtif, karena semakin
banyak barang-barang pilihan yang dapat dikonsumsi.
c. Mematikan usaha-usaha kecil
Perdagangan
internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan
negara-negara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan
mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam
jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.