Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil dari latihan atau pengalaman .di lain pihak ,karena matematika penalarannya deduktif yang berkenaan dengan ide-ide ,konsep-konsep, symbol-simbol, yang abstrak dan tersusun secara hirarkis sserat bersifat aksiomtik, sehungga belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi.
Mempelajari materi-materi matematika ,tidak cukup hanya dipelajarinya dengan dengan membacanya saja.suatu Teorema , dalil, Sifat ataupun suatu definisi untuk dapat memahiminya memerlukan waktu dan ketetkunan.jika perlu ,malahan seringkali kita terpaksa harus berulang-berulang membacanya ,sehingga memahami maknanya padahal tidak jarang hanya terdiri dari satu kalimat saja.
Bahasa Matematika adalah bahasa symbol yang padat ,ketat, akurat, abstrak, dan penuh arti .kita sesring menemuakn seornag siswa yang mampu menuliskan ssebuah dalil, seb uah definisi atau se buah persoalan dalam matematiika .Namun jika kita tanyakan maksudnya atau kita mintakan penjelasannya, maka banyak di antara para siswa itu yang tidak mampu mengutarakan pengertian, makna, maksud, sasaran, yang tersirat dari yang tersuratnya. Mereka banyak yang tidak mampu memberiakn penjelasan dengan bahasnya dari bahasa matematika yang tertulis di dalam buku, di dalam catatan ataupun di papan tulis sebelum kita memberiakn penjelasan secara panjang lebar.
Memahami konsep Matematika perlu pula memperhatikan konsep-konsep sebelumnaya. Matematika tersusun secara hirarkis yang satu sama yang laiannya berkaitan dengan erat.konsep lanjutan tidak mungkin dapat kita pahami sebelum memahami dengan baik konsep sebelumnya yang menjadi prasyaratanya .ini beraati belajar matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta harus didasarakan keapada pengalaman belajar yang lalu. Seseorang akan mudah mempelajari sutu materi matematika yang baru bila didasarkan kepada apa yang telah ia ketahui.pengalaman belajar yang lalu akan mempengaruhi proses belajar materi Matematiak berikutnya yang tersusun secara hirarkis itu.
Perlu pula diketahui ,bahwa di dalam proses belajar matematika terjadi pula proses berfikir yang merupakan kegiatan mental. Di dalam belajr matematika,yaitu dalam proses berfikir ornag itu menyusun hubungan-hubungan natara bagian-bagian informasi yang telah direkam di dalam fikirannya sebagai pengertian-pengertian.dan pengertian-pngertian itu terbentuklah pendapat yang pada akhirnya dapat dtarika kesimpulan .dalam rangakaiana proses berfikir yang merupakan rangkaaian proses belajar matematika itu tentunya sangat dipengaruhi oleh intelegensi (IQ) dari orang yang belajar tersebut .jadi jelas bahwa proses belajar matematika itu berkaitan dengan intelegensi .lebih jauh lagi karena proses belajar matematika itu berkenaan dengan perubahan tingkah laku seperti telah di utarakan diatas, sedangkan perbahan tingakah laku seseorang dipelajari melalui psikologi, maka proses belajar matematika itu berkaitan dengan psikologi .dalam proses belajar maupun mengajar matematika diperlukan pengetahuan tentang hakikat matematika sebagai karakteristik dari Matematika, sehingga diharapkan proses berjalan sesuai dengan tujuan
Demikianllah tentang Penerapan Teori Belajar Dalam Proses Belajar Matematika mudah-mudahan dapat bermanfaat sekian dan terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar